Jumat, 23 Desember 2016

Gadget Dalam Perkembangan Zaman



Gadget atau yang dapat disebut dalam istilah gizmos adalah sebuah benda (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memilki fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru.Gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya.Jadi gadget merupakan perkembangan dari teknologi.

Perlu anda ketahui menurut  KBBI, Teknologi memiliki arti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis melalui  ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif.Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi.Akibat dari munculnya teknologi seperti gadget maka semakin mudah pula orang untuk berinteraksi dengan rekan lintas Negara.Karena semakin mudah untuk berinteraksi maka terjadilah globalisasi.

Kemajuan teknologi tidak selalu berdampak positif pada kehidupan masyarakat, bahkan terkadang cenderung memberikan dampak negatif terutama untuk moral dan perilaku bangsa ini. Baiklah mari bicarakan dampak positifnya terlebih dahulu, dengan adanya gadget yang kian hari semakin canggih tentunya sangat membantu dalam kemudahan bekerja, berkomunikasi, mengakses informasi, menyimpan data dan lain sebagainya yang sangat menunjang aktivitas sehari-hari. Apalagi dengan ukuran yang terbilang kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana membuat gadget seolah-olah sebuah barang yang tidak terpisahkan dari pemiliknya.

Sebagian besar remaja melupakan apa yang menjadi alasan utama dia membeli gadget tersebut, sehingga kecenderungan untuk menggunakan gadget untuk hal yang tidak berguna pun lebih sering dan lebih banyak dilakukan daripada untuk melakukan hal yang lebih berguna. Selain itu dampak yang terjadi adalah karena seringnya menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari maka kebiasaan tersebut menjadi budaya dalam mana budaya instant tersebut membuat kaum remaja terlena dengan kemudahan yang diberikan kepada mereka.

Kita sebut saja juga masalah-masalah umum yang kita temui tiap harinya yaitu pencurian, apalagi gadget bisa digunakan untuk menyebarluaskan contekan untuk siswa-siswi di sekolah,beredarnya foto dan video asusila, pembuatan video asusila yang dibuat oleh beberapa oknum siswa, resiko kecelakaan pada saat berkendara.

Di balik kemudahan dan kecanggihan yang diberikan kepada penggunanya, gadget-gadget ini kerap mendatangkan risiko dan efek buruk bagi kesehatan. Tak jarang kita  mendengar adanya laporan hasil riset yang mengaitkan efek radiasi ponsel dengan sejumlah penyakit, seperti kanker atau tumor. Namun, sebuah laporan terbaru di Inggris menyebutkan, penggunaan gadget juga  dapat meningkatkan risiko mengidap penyakit ambien atau haemorrhoid.  Kok bisa?Survei terbaru di Inggris menunjukkan, 8 dari 10 pengguna smartphone mengaku menggunakan gadget saat di toilet.

Riset yang dilakukan oleh National Institute of Occupational Safety and Healty Los Angeles menghasilkan sebuah fakta tentang penyakit yang diderita pengguna laptop dan yang mungkin juga bisa di dapatkan terhadap user gadget. Penyakit ini bernama Computer Vision Syndrom(kerusakan pada pandangan dan yang berhubungan pada saraf-saraf otot mata), kelainan ini terjadi jika kita terlalu lama memfokuskan mata ke monitor gadget.

Secara tidak sadar saat ini manusia sudah mengalami ketergantungan (konsumerisme) dengan gadget, dan itu sudah menjadi salah satu dampak negatif adanya gadget.Terbayang tidak jika kalian harus berpisah dengan handphone dalam waktu 1 hari saja, pasti ada perasaan yang mengganjal bukan?

Variasi gadget yang bermacam-macam kadang juga menimbulkan rasa minder atau iri yang mengakibatkan adanya kelompok-kelompok atau gank berdasarkan gadget yang dimiliki. Ambil contoh saja dalam sebuah komunitas ada yang punya Blackberry dan selebihnya hanya HP china murahan dengan fitur seadanya, bisa bayangkan sendiri kan yang terjadi.

Karena adanya rasa tidak puas terhadap gadget yang dimiliki, maka kaum remaja selalu membeli lagi gadget versi terbaru dan membeli lagi gadget yang lebih baru lagi dengan berbagai alasan seperti gengsi jika tidak mengikuti perkembangan jaman, karena lingkungan yang menerapkan budaya konsumerisme, karena kurangnya kasih sayang sehingga menghibur diri dan menyibukkan diri dengan berbagai berbagai gadget yang ada, dan itu semua dapat ditutupi dengan alasan “sebagai penunjang dalam memenuhi kebutuhan remaja”.

Parahnya lagi tidak ada batasan umur untuk pengguna gadget, mulai dari anak kecil sampai orang tua bisa kita lihat memiliki handphone, karena akses informasi yang mudah tanpa filter akibatnya anak-anak dibawah umurpun mampu mengakses informasi yang seharusnya belum boleh diakses seperti pornografi.Apalagi saat ini harga barang-barang gadget yang beredar dipasaran sudah terjangkau bahkan untuk ukuran kantong anak sekolah. Tentunya tak lama lagi gadget-gadget canggih ini akan menyebar luas disetiap kalangan dan tak akan terbendung lagi.

Akhir-akhir ini terdengar berita simpang siurnya bahwa dampak radiasi gadget dapat menyebabkan kematian bagi seseorang.

Guru Besar Ilmu Kedokteran Nuklir, Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Djohan Mansjur, Sp.P.D.-KEMD, Sp.K.N menjelaskan, radiasi secara umum memang menimbulkan perusakan pada jaringan sel. Misalnya penggunaan notebook atau komputer dapat merusak jaringan sel pada mata.
Begitu juga pada pendengaran, secara umum gelombang elektromagnetik dapat mempengaruhi kromosom, sel, dan sperma. Dalam pendengaran terjadi proses pengionan yang juga berhubungan dengan kinerja otak. Bila intensitasnya sering dan tinggi bisa menjadikan seseorang menjadi pelupa atau cepat pikun. Sementara radiasi yang menyerang kromosom dapat mengakibatkan mutasi gen yang menurut Prof.Mansjur dapat mengarah pada terjadinya kanker.

Dia juga mengatakan radiasi ada dua macam, yaitu radiasi alamiah dan radiasi buatan.Radiasi alamiah terjadi karena faktor alam seperti radiasi kosmis, radiasi dari bumi, tanah, atau dari tubuh manusia itu sendiri.Namun, secara alamiah manusia dapat beradaptasi pada radiasi ini.

Sedangkan radiasi buatan, contohnya sinar X-ray, CT scan, atau nuklir.Tapi radiasi ini sudah didesain sehingga lebih banyak memberikan manfaat daripada dampaknya, terutama bagi dunia kedokteran.

Sementara itu berkaitan dengan penggunaan telepon selular, dr.Endang, S.Sp., THT dari RS Al ISlam Bandung mengatakan ada dua pihak, yaitu ada yang mengatakan memang ada gelombang elektromagnetik yang berdampak pada kesehatan dan ada yang tidak. Terlepas dari itu dr.Endang mengatakan bunyi apapun yang terus-menerus dan intensitasnya tinggi akan mengganggu keseimbangan elektrolit yang ada di telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar