Menurut
Herman Josef Waluyo, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair yang bersifat imajinatif, yang disusun dengan
pengonsentrasian segenap unsur bahasa melalui pemilihan kata, bunyi dan irama,
serta penggunaan bahasa figuratif dan pengongkretan kata. Sedangkan
pengertian puisi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Dalam diktat pembelajaran ini akan difokuskan pada pembelajaran puisi
kontemporer. Puisi kontemporer merupakan puisi yang lahir dalam kurun waktu
terakhir, memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan puisi konvensional. Puisi
jenis ini muncul sekitar tahun 1970-an. Di Indonesia yang digolongkan
kontemporer saat ini adalah puisi-puisi karangan :
1.
Sutardji
Calzoum Bachri, dalam kumpulan puisinya berjudul O, Amuk, dan Kapak.
2.
Ibrahim Sattah, dalam kumpulan puisinya yang berjudul Hai Ti.
3.
Hamid Jabbar, dalam kumpulan puisinya Wajah Kita.
Unsur Bentuk Puisi :
Keindahan puisi dapat ditinjau dari unsur-unsur yang membentuk puisi tersebut.
Unsur-unsur bentuk dalam puisi meliputi :
1.
Diksi atau pilihan kata
Setiap
penyair memiliki kekhasan diksi. Kekhasan pemilihan kata dapat terlihat dari
perbendaharaan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata. Pilihan kata dalam
puisi biasanya kata-kata yang bersifat konotatif dan puitis. Konotasi atau kias
adalah kata-kata yang memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Puitis
berarti mempunyai efek keindahan dan berbeda dari kata-kata dalam kehidupan
sehari-hari.
2.
Rima
Rima atau persajakan
adalah pengulangan bunyi untuk membentuk musikalitas atau membentuk efek merdu.
Penggunaan rima puisi untuk mendukung perasaan dan suasana hati. Efek bunyi
dalam puisi yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi
merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi konsonan, sedangkan asonansi
merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi vokal.
3.
Majas atau gaya bahasa
Unsur puitis
selain diksi dan rima adalah gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa puisi terlihat
dari pemakaian kata-kata konkret, bahasa figuratif dsb. Kata-kata konkret
adalah kata-kata yang dipilih penyair untuk menggambarkan sesuatu secara tepat
dan intens. Bahasa figuratif/majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk
mengungkapkan sesuatu dengan cara yang tidak biasa dan tidak secara langsung
mengungkapkan makna. Bahasa figuratif, meliputi kiasan dan perlambangan.
4.
Pengimajian
Pengimajian
adalah kata atau susunan kata yang bisa mengungkapkan pengalaman sensoris
(indrawi) seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, dan sebagainya.
Pengimajian meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Imaji
auditif yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah-olah dapat didengar oleh
pembaca.
b.
Imaji
visual yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah-olah dapat dilihat.
c. Imaji taktik
yaitu pembaca seolah dapat merasakan, meraba,bahkan menyentuh gambaran yang
disampaikan penyair.
5.
Tipografi/ tata wajah
Tipografi
puisi adalah cara sebuah puisi untuk membentuk musikalitas dan orkestra dengan
menggunakan larik-larik yang khas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar