Jumat, 23 Desember 2016

Unsur Bentuk Puisi



Menurut Herman Josef Waluyo, puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair yang bersifat imajinatif, yang disusun dengan pengonsentrasian segenap unsur bahasa melalui pemilihan kata, bunyi dan irama, serta penggunaan bahasa figuratif dan pengongkretan kata.  Sedangkan pengertian puisi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

            Dalam diktat pembelajaran ini akan difokuskan pada pembelajaran puisi kontemporer. Puisi kontemporer merupakan puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir, memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan puisi konvensional. Puisi jenis ini muncul sekitar tahun 1970-an. Di Indonesia yang digolongkan kontemporer saat ini adalah puisi-puisi karangan :
1.      Sutardji Calzoum Bachri, dalam kumpulan puisinya berjudul O, Amuk, dan Kapak.
2.      Ibrahim Sattah, dalam kumpulan puisinya yang berjudul Hai  Ti.
3.      Hamid Jabbar, dalam kumpulan puisinya Wajah Kita.


Unsur Bentuk Puisi :
            Keindahan puisi dapat ditinjau dari unsur-unsur yang membentuk puisi tersebut. Unsur-unsur bentuk dalam puisi meliputi :
1.      Diksi atau pilihan kata
Setiap penyair memiliki kekhasan diksi. Kekhasan pemilihan kata dapat terlihat dari perbendaharaan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata. Pilihan kata dalam puisi biasanya kata-kata yang bersifat konotatif dan puitis. Konotasi atau kias adalah kata-kata yang memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Puitis berarti mempunyai efek keindahan dan berbeda dari kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Rima                                                                                                                    
Rima atau persajakan adalah pengulangan bunyi untuk membentuk musikalitas atau membentuk efek merdu. Penggunaan rima puisi untuk mendukung perasaan dan suasana hati. Efek bunyi dalam puisi yaitu aliterasi dan asonansi.
Aliterasi merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi konsonan, sedangkan asonansi merupakan efek bunyi yang dihasilkan bunyi vokal.
3.      Majas atau gaya bahasa
Unsur puitis selain diksi dan rima adalah gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa puisi terlihat dari pemakaian kata-kata konkret, bahasa figuratif dsb. Kata-kata konkret adalah kata-kata yang dipilih penyair untuk menggambarkan sesuatu secara tepat dan intens. Bahasa figuratif/majas adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang tidak biasa dan tidak secara langsung mengungkapkan makna. Bahasa figuratif, meliputi kiasan dan perlambangan.
4.      Pengimajian
Pengimajian adalah kata atau susunan kata yang bisa mengungkapkan pengalaman sensoris (indrawi) seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, dan sebagainya. Pengimajian meliputi hal-hal sebagai berikut.
a.  Imaji auditif yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah-olah dapat didengar oleh pembaca.
b.      Imaji  visual yaitu mengungkapkan hal-hal yang seolah-olah dapat dilihat.
c.  Imaji taktik yaitu pembaca seolah dapat merasakan, meraba,bahkan menyentuh gambaran yang disampaikan penyair.
5.      Tipografi/ tata wajah
Tipografi puisi adalah cara sebuah puisi untuk membentuk musikalitas dan orkestra dengan menggunakan larik-larik yang khas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar