BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Setelah
proses kominusi, proses selanjutnya pada proses pengolahan mineral adalah
proses konsentrasi atau pemekatan bijih (concentration of ore) dengan
memisahkan mineral berharga dari materi pengotornya (ganggue), sehingga
diperoleh kadar bijih tinggi. Pemekatan
ini dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu :
1. Gravity
Separation/ Gravity Concentration
2. Liquation
Separation
3. Magnetic
Separation
4. Froth
Flotation
Untuk
selanjutnya makalah ini hanya akan membahas tentang Magnetic Separation.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami
segala proses tentang Magnetic Separation.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan Magnetic Separation.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Suatu
cara pemisahan dengan memanfaatkan sifat kemagnetan suatu material dari
material pengotornya disebut dengan Magnetic Sparation.

Gambar
2.1 Skema Oprasi Magnetic Sparation
2.2 Di
alam terdapat tiga jenis kemagnetan , yaitu :
a. Paramagnetic
Yaitu
bahan yang dapat ditarik oleh medan magnet. Contoh : hematite, ilmenite,
pyrrhotite
b.
Diamagnetic
Yaitu
bahan yang sama sekali tidak dapat
ditarik oleh medan magnet. Contoh : kwarsa, feldspar
c.
Ferromagnetic
Yaitu
bahan yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan magnet. Contoh : besi,
magnetite
2.3 Mekanisme
Pemisahan Secara Magnetic Sparation
Pengaplikasian pemisahan secara magnetic spartaion
tergantung pada gaya-gaya yang terdapat pada partikel yang sedang dioprasikan,
Sedangkan gaya- gaya yang terdapat pada partikel yang dioprasikan tergantung
pada alat apa yang kita gunakan. Terdapat empat gaya pada partikrl jika alat
yang digunakan yaitu alat drum sparation secara basah. Empat gaya tersebut
adalah gaya magnetic Fm, gaya gravitasi Fg, gaya drag Fd,
dan gaya sentrifugal Fc. Posisi dan prilaku partikel mineral dalam separator
akan dipengaruhi oleh kempat gaya tersebut. Partikel dapat tertarik atau
terlemap tergantung pada nilai entrapment ratio-nya. Secara matematis
entrapment ratio ditulis :
ER = Fm/ (Fg+Fd+Fc)
Suatu partikel akan tertarik dan
tetap nempel pada permukaan drum separator apabila entrapment ratio-nya (ER)
> 1 artinya bahwa gaya magnet mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan
dengan tiga gaya lainya. Sebaliknya
suatu partikel akan tertolak dan terlempar apabila ER < 1 yang berarti bahwa
pengaruh gaya magnetic lebih rendah disbanding dengan gaya lainnya.
Pada bijih yang memiliki ukuran yang
halus atau kecil gaya drag pada perhitungan entrapment ratio akan diabaikan.
2.4 Klasifikasi
dari Magnetic Separator :
1. Berdasarkan Intensitas Medan Magnet
2. Berdasarkan medium dari pada pemisahan
3. Berdasarkan pada alat - alat mekanis yang digunakan, drum, belt, shaking
4. Berdasarkan pada cara pengeluaran dari pada produk, gravitasi, cross longitudinal
5. Berdasarkan pada sifat - sifat arus yang digunakan (AC atau DC)
6. Berdasarkan pada pergerakan dari magnet, Stationary/ Moving.
1. Berdasarkan Intensitas Medan Magnet
2. Berdasarkan medium dari pada pemisahan
3. Berdasarkan pada alat - alat mekanis yang digunakan, drum, belt, shaking
4. Berdasarkan pada cara pengeluaran dari pada produk, gravitasi, cross longitudinal
5. Berdasarkan pada sifat - sifat arus yang digunakan (AC atau DC)
6. Berdasarkan pada pergerakan dari magnet, Stationary/ Moving.
2.5 Dua
Jenis Pemisahan Magnetic Sparation :
1.
Secara Basah
Low
Intensity Magnetic Sparation atau LIM Sparation biasanya digunkan pada kondisi
basah tetapi bisa juga digunakan pada kondisi kering, Alat ini biasanya
digunakan untuk mineral yang memiliki susceptibility yang tinggi. LIM Sparation
dapat memisahkan bijih dalam jumlah besar.
2.
Secara Kering
High
Intensity Magnetic Sparation atau HIM Sparation digunakan pada kondisi kering
dan biasanya digunakan untuk mineral yang memiliki susceptibility yang rendah.
2.6 Pengaruh
Variabel Oprasi
Terdapat
dua jenis variable oprasi pada magnetic sparation yaitu variable oprasi yang
berpengaruh langsung dan variable yang tidak berpengaruh. Untuk variable oprasi
yang tidak berpengaruh antara lain diameter drum dan medan magnet dengan
catatan pada medan magnet, magnet yang digunakan adalah permanen. Sedangkan
pada variable yang berpengaruh langsung antara lain medan magnet, ukuran
partikel, kecepatan fluida dan radius drum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Magnetic Sparation adalah suatu
pemisahan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan sifat
kemagnetan dari partikel – partikel mineral tersebut, Terdapat tiga jenis sifat
kemagnetan, yaitu :
1. Paramagnetik
2. Diamagnetik
3. Feromagnetik
Selain tiga jenis kemagnetan terdapat juga
klasifikasi Magnetic Separator :
1. Berdasarkan Intensitas Medan Magnet
2. Berdasarkan medium dari pada pemisahan
3. Berdasarkan pada alat - alat mekanis yang digunakan, drum, belt, shaking
4. Berdasarkan pada cara pengeluaran dari pada produk, gravitasi, cross longitudinal
5. Berdasarkan pada sifat - sifat arus yang digunakan (AC atau DC)
6. Berdasarkan pada pergerakan dari magnet, Stationary/ Moving.
1. Berdasarkan Intensitas Medan Magnet
2. Berdasarkan medium dari pada pemisahan
3. Berdasarkan pada alat - alat mekanis yang digunakan, drum, belt, shaking
4. Berdasarkan pada cara pengeluaran dari pada produk, gravitasi, cross longitudinal
5. Berdasarkan pada sifat - sifat arus yang digunakan (AC atau DC)
6. Berdasarkan pada pergerakan dari magnet, Stationary/ Moving.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar