KONSEP
DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A.
Pengertian
PesertaDidik
Departemen Pendidikan Nasional
(2003) meegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui jalur jenjang dan jenis pendidikan.
Dalam proses pendidikan , peserta
didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral.
Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan, peserta didik
sering disebut sebagai “raw material” (bahan
dasar). Dalam perspektif pedagogis,
peserta didik diartikan sebagai jenis mahluk hidup “homo educandum” , mahluk
yang menghajatkan pendidikan. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah
individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik
fiisk maupun psikis menurut fitrahnya masing –masing.
Peserta didik yang pada umumnya
merupakan individu yang memiliki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui
pendidikan baik fisik maupun psikis , dan lingkungan keluarga maupun lingkunga
masyarakat dimanapun ia berada. Seorang pendidik harus memahami dengan betul
karakter yang ada pada peserta didiknya. Pendidik juga harus mengerti bagaimana
cara mengasah potensi yang ada pada peserta didiknya.
B.
Tahap tahap dan
Ciri Perkembangan Anak
Dalam ilmu jiwa, perkembangan kita
kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang sering disebut sebagai fase. Fase
/ tahap perkembangan ini mempunyai ciri-ciri yang relative sama, berupa
kesatuan-kesatuan peristiwa yang bulat.
1. Tahap Perkembangan Biologis
a.
Masa Pranatal
Masa/periode
ini terjadi , pada saat itu anak berada dalam kandungan dan sangat penting
sebagai pembentukan manusia yang biasa berdampak sepanjang hidup, memiliki tiga
fase ;
Pertama
yaitu pengalihan gen dari orang tua bila terjadi gangguan cirri fisik atau pun
psikologisnya akan terganggu.
Kedua,
pembentukan organ tubuh serta jenis kelamin , bila terjadi gangguan, akan
mengakibatkan cacat bawaan.
Ketiga,
lingkungan dari kandungan dipengaruhi oleh kondisi psikolog dan fisik sang ibu.
Penerimaan
dan penolakan anak didalam kandungan berpengaruh pada masa yang akan datang.
b.
Masa Bayi
·
Infancy (selama 2 miggu sejak lahir)
Masa
ini menjadi hal utama karena mulai menyesuaikan diri terhadap situasi dan
kondisi, contoh : temperature , cara makan dan pembuangan feces. Bayi pun masih
bersifat sembarangan , tak terkontrol bila terjadi rangsangan dari luar.
·
Babyhood (2 tahun setelah jabang bayi)
Masa
ini pembentuk dasar kepribadian ,
megalami pertumbuhan secara cepat , sekaligus ketergantungan dengan ibu
berkurang / individualis. Adapun cirri menonjol adalah keingintauan dan
kreativitas dari saraf motoriknya , ia pun punya tugas penting belajar
berbicara dengan ibunya dan menggerakkan organ-organ tubuhnya.
c.
Masa Kanak-kanak Awal (Eraly Childhood)
Berlangsung
dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah di
control dan mulai sadar dia bisa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa
tidak harus tunduk pada lingkungan.
d.
Masa Kanak-kanak Akhir (late Childhood)
Berlangsung 6tahun sampai organ seksualnya
masak , pada umumnya 12-13 tahun untuk
wanita dan 14 – 15 tahun untuk pria. Anak – anak mulai belajar mandiri ,
norma-norma absolute kini menjadi ralatif, dan suka membanding-bandingkan
dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.
e.
Masa Pubertas (Akhil Baligh)
Pubertas ditandai denga masaknya organ
reproduksi , secara fisik sudah siap beranak-pinak , kemudian daya tarik
terhadap lawan jenis lebih kuat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesiapan
memasuki dunia dewasa dalam unsure remaja.
f.
Masa Remaja ( Adolescence)
Ini adalah masa transisi , yang sangat sulit
dari masa sebelumnya secara umum merupakann klimaks. Hal ini dapaat diuji
individu telah mempunyai pola perilaku yang lebih mantap. Masa reaja dibagi 2
bagian , yaitu remaja awal sekitar 13-17 tahun dan remaja akhir usia sekitar
17-18 tahun.
Remaja
adalah seorang idealis, memandang sesuai keinginan , banyak segi sensitive,
selain itu sudah dianggap deawasa serta diberi tanggung jawab, bahkan mulai
mencari jati diri “siapa aku” yang dianggap oleh orang lain dan
pengalaman-pengalaman pribadi akan menentukan pada perilakunya sebagai rorang
dewasa.
g.
Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
Berkisar antara 18-40 tahun. Ini adalah
masa pemantapan diri terhadap pola perilaku/keluarga.
h.
Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood
Middle Age)
Berkisar antara 40-60 tahun . kehidupan
umumny sudah mapan, berkularga dan memiliki beberapa anak.
i.
Masa usia Lanjut (late Adulthood Old
Age)
Pada
umur 60 tahun keatas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa
sebelumnya.
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan
Didaktif
Dasar yang digunakan para ahli untuk
menentukan pembagian tahap perkembangan manusia ini ialah tingkat-tingkat
perkembangan anak dan cara bagaimana mendidiknya dengan cara-cara tertentu.
Adapun
tahap-taha perkembangan itu adalah sebagai berikut :
·
Tahap I :
dari umur 0 sampai 2 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan
·
Tahap II : dari umur 2 sampai 12 tahun.
Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca indera
·
Tahap III: dari umur 12 sampai 15 tahun.
Tahap ini disebut tahap pendidikan akal pikiran
·
Tahap IV: dari umur 15 sampai 20 tahun.
Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama
3. Tahap Perkembangan Berdasarkan
Psikologi
Para
ahli yang mengikuti pendapat ini menyatakan bahwa tahap perkembangan manusia iu
mendasarkan diri kepada perkembangan keadaan psikologi pada suatu masa
tertentu.
Oswald
Kroh membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut :
·
Tahap I : mulai umur 0 sampai 3 tahun, yang
biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal
·
Tahap II : mulai umur 3 samap 13 tahun , yang disebut juga masa keserasian
sekolah
·
Tahap III : mulai umur 13 sampai akhir
masa remaja, yang biasanya disebut masa kematangan.
C.
Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Diantara
faktor – faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
individu adalah sebagai berikut :
a.
Bakat atau Pembawaan
b.
Sifat-sifat keturunan
c.
Dorongan dan Insthink
Selain
itu ada juga yang menggolongkan faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta
didik sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a.
Kondisi fisik
Faktor
fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetic yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya.
b.
Kondisi Psikis
Kondisi
fisik dan psikis individu sangat berkaitan . ranah perkembangan individu
menyangkut aspek fisik, intelektual , yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan
social moral .
2. Faktor Eksternal
a.
Lingkungan Fisik
Lingkungan
ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau
kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah.
b.
Lingkungan Nonfisik
Faktor
nonfisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan
masyarakat.
D.
Perkembangan
Masa Hidup Anak
Perkembangan Anak dari Segi Psikologi
a. Masa balita, Masa Prasekolah
(2-5tahun)
Pada
masa kanak-kanak, perkembangan yang lebih mudah diamatiadalah perkembangan
motorik. Yang dimaksud dengan motorik adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan gerakan – gerakan tubuh.
Dalam
perkembangan motoris , unsure-unsur yang berkembang ialah otot, saraf dan otak.
b. Masa Anak Sekolah (6-12 tahun)
Pada
masa ini , anak memasuki masa belajar di dalam dan diluar sekolah. Anak-anak
pada masa ini harus menjalani tugas-tugas perkembangan, yakni seperti berikut :
·
Belajar keterampilan fisik untuk
permainan biasa.
·
Membentuk sikap sehat mengenai dirinya
sendiri .
·
Belajar bergaul dengan teman – teman
sebaya.
·
Belajar peranan jenis yang sesuai dengan
jenisnya.
·
Membentuk keterampilan dasar : membaca,
menulis, dan menghitung.
·
Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk
hidup sehari-hari.
·
Membentuk hati nurani, nilai moral dan
nilai social.
·
Memperoleh kebebasan pribadi.
·
Memebentuk sikap-sikap terhadap
kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga.
c. Masa Anak Tanggung : Praremaja
(10-12 tahun)
Masa
praremaja ditandai dengan meningkatnya cara berpikir kritis . pada masa ini .
mudah terjadi identifikasi yang sifatnya emosional terhadap teman sebaya yang
sejenis. Perkembangan anak berlangsung dengan cepat, karena merasa bisa dan
tangkas.
E.
Kematangan
dan Perkebangan Pengalaman Peserta Didik
Perkembangan
yang dialami peserta didik membawa mereka kea rah kematangan. Kematangan ini akan terjadi jika sudah
menemukan pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari , yaitu menjelang
berakhirnya masa remaja atau mulainya masa dewasa.
Kematangan
adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan
oleh rancangan genetiknya
Pengalaman merupakan peristiwa-peristiwayang dialami
oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Di sini pengalaman dianggap
sebagai unsure lingungan, yakni sebagai pengalaman-pengalaman environmental
yang diperoleh dalam kehidupan.
F.
Implikasi
Pertumbuhan /Perkembangan/Kematangan Peserta didik terhadap proses Pembelajaran
Beberapa implikasi pertumbuhan atau perkembangan
atau kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebegai
berikut :
·
Pertumbuhan dan perkembangan manusia
sejak lahir berlangsung dalam lingkungan social yang meliputi semua manusia
yang berada dalam lingkungan hidup itu
·
Interaksi manusia dengan lingkungannya
sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada
lingkungan
·
Dalam interaksi social , manusia sejak
lahir tlah menjadi anggota kelompok social yang dalam hal ini ilah keluarga
·
Atas dasar keterikatan dan kewajiban
social para pendidik, terutama orang tua, maka anak senantiasa berusaha
menciptkan lingkungan fisik, lingkungan social, serta lingkungan psikis yang
sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya
·
Setelah umur kronologis mencapai
linngkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan
intelektual , social, emosional, serta kemampuan jassmani yang lain
·
Kematangan social merupakan kiasan bagi
kematangan intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam
lingkungan social tersebut
·
Kematangan emosional meliputi kematangan
social dan kematangan intelektual, karena sebagian besar tingkah laku manusia
dikuasai atau ditentukan oleh kondisi perassaannya
·
Kematangan jasmani merupakan dasar yang
meliputi semua kematangan
·
Pendidik yang berkecimpung dalam
pengasuhan anak dalam perkembangan di masa kanak-kanak hendaklah memperhatikan
keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan rohani anak dalam
menciptakan lingkungan belajar yang efektif
·
Hasi- hasil belajar yang mendasari hdup
bermasyarakat banyak dicapai oleh anak dalam keluarga , terutama semasa masih
kanak –kanak, yaitu sikap dan pola tingkkah laku teerhadap diri sendiri dan
terhadap orang lain
·
Iklim emosional yang menjiwai keluarga
itu meliputi : hubungan emosional antara keluarga , kadar kebebasan menyatakan
diri, dan tanggung jawab dalm pengambilan keputusan
·
Seorang anak dimana anak sekolah adalah
seorang realis yang hendak mengenal kenyataan disekitarnya menurut keadaan
senyatanya atau objektif apa adanya
·
Pada umumnyaanak masa ssekolah dan masa
remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan
dalam segi rhani , ia mengalami perkembangan pengetahuan dan mampu berpikir
yang pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar sehat serta ingatan yang
kuat
1.
Perkembangan
Anak Usia Sekolah Dasar
Bagi anak sekolah dasar
perkembangan, pertumbuhan dan kematangan
dapat dilihat dari beberapa sudut perkembangan sebagai berikut :
a.
Perkembangan
Intelektual
Pada usia dasar (6-12
tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau
melaksanakan tugas-tugas belajar
yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca,
menulis, dan menghitung)
b.
Perkembangan
Bahasa
Dua faktor penting yang
mempengaruhi perkembangan bahasa , yaitu :
·
Proses menjadi matang, organ –organ
suara /bicara sudah berfungsi untuk berkata-kata
·
Proses belajar, anak telah matang utuk
berbicara, lalu mempelajari atau meniru ucapan/kata-kata yang didengarnya.
Kedua proses ini
berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak
c.
Perkembangan
Sosial
Pada usia ini, anak
mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama)
atau sosioteoritis (mau memerhatikan kepentingan orang lain).
d.
Perkembangan
emosi
Kemampuan mengontrol
emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiassaan).
e.
Perkembangan
Emosional
Anak mulai mengenal
konsep moral pertama kali dari lingungan keluarga.
f.
Perkembangan
Penghayatan Keagamaan
Pandangan dan paham
keutuhan diperolehnya secara rasinola berdasarkan logika-logika yang berpedoman
pada indicator alam semesta.
g.
Perkembangan
Motorik
Seiring dengan perkembangan
fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik anak sudah
terkoordinasi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar