Kamis, 24 November 2016

Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik



KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.    Pengertian PesertaDidik
Departemen Pendidikan Nasional (2003) meegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur jenjang dan jenis pendidikan.
Dalam proses pendidikan , peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral. Sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan, peserta didik sering disebut sebagai “raw material” (bahan dasar). Dalam  perspektif pedagogis, peserta didik diartikan sebagai jenis mahluk hidup “homo educandum” , mahluk yang menghajatkan pendidikan. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fiisk maupun psikis menurut fitrahnya masing –masing.
Peserta didik yang pada umumnya merupakan individu yang memiliki potensi yang dirasa perlu dikembangkan melalui pendidikan baik fisik maupun psikis , dan lingkungan keluarga maupun lingkunga masyarakat dimanapun ia berada. Seorang pendidik harus memahami dengan betul karakter yang ada pada peserta didiknya. Pendidik juga harus mengerti bagaimana cara mengasah potensi yang ada pada peserta didiknya.

B.     Tahap  tahap dan  Ciri Perkembangan Anak
Dalam ilmu jiwa, perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang sering disebut sebagai fase. Fase / tahap perkembangan ini mempunyai ciri-ciri yang relative sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa yang bulat.
1.    Tahap Perkembangan Biologis
a.    Masa Pranatal
Masa/periode ini terjadi , pada saat itu anak berada dalam kandungan dan sangat penting sebagai pembentukan manusia yang biasa berdampak sepanjang hidup, memiliki tiga fase ;
Pertama yaitu pengalihan gen dari orang tua bila terjadi gangguan cirri fisik atau pun psikologisnya akan terganggu.
Kedua, pembentukan organ tubuh serta jenis kelamin , bila terjadi gangguan, akan mengakibatkan cacat bawaan.
Ketiga, lingkungan dari kandungan dipengaruhi oleh kondisi psikolog dan fisik sang ibu.
Penerimaan dan penolakan anak didalam kandungan berpengaruh pada masa yang akan datang.
b.    Masa Bayi
· Infancy (selama 2 miggu sejak lahir)
Masa ini menjadi hal utama karena mulai menyesuaikan diri terhadap situasi dan kondisi, contoh : temperature , cara makan dan pembuangan feces. Bayi pun masih bersifat sembarangan , tak terkontrol bila terjadi rangsangan dari luar.
· Babyhood (2 tahun setelah jabang bayi)
Masa ini pembentuk dasar kepribadian ,  megalami pertumbuhan secara cepat , sekaligus ketergantungan dengan ibu berkurang / individualis. Adapun cirri menonjol adalah keingintauan dan kreativitas dari saraf motoriknya , ia pun punya tugas penting belajar berbicara dengan ibunya dan menggerakkan organ-organ tubuhnya.
c.    Masa Kanak-kanak Awal (Eraly Childhood)
Berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah di control dan mulai sadar dia bisa melakukan apapun tanpa bantuan dan merasa tidak harus tunduk pada lingkungan.
d.   Masa Kanak-kanak Akhir (late Childhood)
  Berlangsung 6tahun sampai organ seksualnya masak ,   pada umumnya 12-13 tahun untuk wanita dan 14 – 15 tahun untuk pria. Anak – anak mulai belajar mandiri , norma-norma absolute kini menjadi ralatif, dan suka membanding-bandingkan dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.

e.    Masa Pubertas (Akhil Baligh)
  Pubertas ditandai denga masaknya organ reproduksi , secara fisik sudah siap beranak-pinak , kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia dewasa dalam unsure remaja.
f.         Masa Remaja ( Adolescence)
  Ini adalah masa transisi , yang sangat sulit dari masa sebelumnya secara umum merupakann klimaks. Hal ini dapaat diuji individu telah mempunyai pola perilaku yang lebih mantap. Masa reaja dibagi 2 bagian , yaitu remaja awal sekitar 13-17 tahun dan remaja akhir usia sekitar 17-18 tahun.
Remaja adalah seorang idealis, memandang sesuai keinginan , banyak segi sensitive, selain itu sudah dianggap deawasa serta diberi tanggung jawab, bahkan mulai mencari jati diri “siapa aku” yang dianggap oleh orang lain dan pengalaman-pengalaman pribadi akan menentukan pada perilakunya sebagai rorang dewasa.
g.        Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
     Berkisar antara 18-40 tahun. Ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola perilaku/keluarga.
h.        Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood Middle Age)
     Berkisar antara 40-60 tahun . kehidupan umumny sudah mapan, berkularga dan memiliki beberapa anak.
i.          Masa usia Lanjut (late Adulthood Old Age)
Pada umur 60 tahun keatas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya.
2.    Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktif
     Dasar yang digunakan para ahli untuk menentukan pembagian tahap perkembangan manusia ini ialah tingkat-tingkat perkembangan anak dan cara bagaimana mendidiknya dengan cara-cara tertentu.
Adapun tahap-taha perkembangan itu adalah sebagai berikut :
·  Tahap I            : dari umur 0 sampai 2 tahun. Tahap ini disebut tahap   asuhan
·  Tahap II : dari umur 2 sampai 12 tahun. Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca indera
·  Tahap III: dari umur 12 sampai 15 tahun. Tahap ini disebut tahap pendidikan akal pikiran
·  Tahap IV: dari umur 15 sampai 20 tahun. Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama
3.    Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologi
Para ahli yang mengikuti pendapat ini menyatakan bahwa tahap perkembangan manusia iu mendasarkan diri kepada perkembangan keadaan psikologi pada suatu masa tertentu.
Oswald Kroh membagi tahap-tahap perkembangan ini sebagai berikut :
·  Tahap I : mulai umur 0 sampai 3 tahun, yang biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal
· Tahap II :    mulai umur 3 samap 13 tahun , yang disebut juga masa keserasian sekolah
· Tahap III : mulai umur 13 sampai akhir masa remaja, yang biasanya disebut masa kematangan.

C.    Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
       Diantara faktor – faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah sebagai berikut :
a.       Bakat atau Pembawaan
b.      Sifat-sifat keturunan
c.       Dorongan dan Insthink
Selain itu ada juga yang menggolongkan faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik sebagai berikut :
1.      Faktor Internal
a.   Kondisi fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetic yang diturunkan oleh kedua orang tuanya.
b.   Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan . ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual , yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan social moral .
2.      Faktor Eksternal
a.   Lingkungan Fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah.
b.   Lingkungan Nonfisik
Faktor nonfisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat.

D.    Perkembangan Masa Hidup Anak
Perkembangan Anak dari Segi Psikologi
a.      Masa balita, Masa Prasekolah (2-5tahun)
Pada masa kanak-kanak, perkembangan yang lebih mudah diamatiadalah perkembangan motorik. Yang dimaksud dengan motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan – gerakan tubuh.
Dalam perkembangan motoris , unsure-unsur yang berkembang ialah otot, saraf dan otak.
b.      Masa Anak Sekolah (6-12 tahun)
Pada masa ini , anak memasuki masa belajar di dalam dan diluar sekolah. Anak-anak pada masa ini harus menjalani tugas-tugas perkembangan, yakni seperti berikut :
·     Belajar keterampilan fisik untuk permainan biasa.
·     Membentuk sikap sehat mengenai dirinya sendiri .
·     Belajar bergaul dengan teman – teman sebaya.
·     Belajar peranan jenis yang sesuai dengan jenisnya.
·     Membentuk keterampilan dasar : membaca, menulis, dan menghitung.
·     Membentuk konsep-konsep yang perlu untuk hidup sehari-hari.
·     Membentuk hati nurani, nilai moral dan nilai social.
·     Memperoleh kebebasan pribadi.
·     Memebentuk sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok social dan lembaga-lembaga.
c.       Masa Anak Tanggung : Praremaja (10-12 tahun)
Masa praremaja ditandai dengan meningkatnya cara berpikir kritis . pada masa ini . mudah terjadi identifikasi yang sifatnya emosional terhadap teman sebaya yang sejenis. Perkembangan anak berlangsung dengan cepat, karena merasa bisa dan tangkas.

E.     Kematangan dan Perkebangan Pengalaman Peserta Didik
       Perkembangan yang dialami peserta didik membawa mereka kea rah kematangan.  Kematangan ini akan terjadi jika sudah menemukan pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari , yaitu menjelang berakhirnya masa remaja atau mulainya masa dewasa.
       Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya
Pengalaman merupakan peristiwa-peristiwayang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Di sini pengalaman dianggap sebagai unsure lingungan, yakni sebagai pengalaman-pengalaman environmental yang diperoleh dalam kehidupan.

F.     Implikasi Pertumbuhan /Perkembangan/Kematangan Peserta didik terhadap proses Pembelajaran
Beberapa implikasi pertumbuhan atau perkembangan atau kematangan peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan sebegai berikut :
·         Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalam lingkungan social yang meliputi semua manusia yang berada dalam lingkungan hidup itu
·         Interaksi manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada lingkungan
·         Dalam interaksi social , manusia sejak lahir tlah menjadi anggota kelompok social yang dalam hal ini ilah keluarga
·         Atas dasar keterikatan dan kewajiban social para pendidik, terutama orang tua, maka anak senantiasa berusaha menciptkan lingkungan fisik, lingkungan social, serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya
·         Setelah umur kronologis mencapai linngkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat kematangan intelektual , social, emosional, serta kemampuan jassmani yang lain
·         Kematangan social merupakan kiasan bagi kematangan intelektual, karena perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan social tersebut
·         Kematangan emosional meliputi kematangan social dan kematangan intelektual, karena sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan oleh kondisi perassaannya
·         Kematangan jasmani merupakan dasar yang meliputi semua kematangan
·         Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan di masa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif
·         Hasi- hasil belajar yang mendasari hdup bermasyarakat banyak dicapai oleh anak dalam keluarga , terutama semasa masih kanak –kanak, yaitu sikap dan pola tingkkah laku teerhadap diri sendiri dan terhadap orang lain
·         Iklim emosional yang menjiwai keluarga itu meliputi : hubungan emosional antara keluarga , kadar kebebasan menyatakan diri, dan tanggung jawab dalm pengambilan keputusan
·         Seorang anak dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenal kenyataan disekitarnya menurut keadaan senyatanya atau objektif apa adanya
·         Pada umumnyaanak masa ssekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam segi rhani , ia mengalami perkembangan pengetahuan dan mampu berpikir yang pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar sehat serta ingatan yang kuat
1.      Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Bagi anak sekolah dasar perkembangan, pertumbuhan  dan kematangan dapat dilihat dari beberapa sudut perkembangan sebagai berikut :

a.      Perkembangan Intelektual
Pada usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual  atau  melaksanakan  tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis, dan menghitung)
b.      Perkembangan Bahasa
Dua faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa , yaitu :
·         Proses menjadi matang, organ –organ suara /bicara sudah berfungsi untuk berkata-kata
·         Proses belajar, anak telah matang utuk berbicara, lalu mempelajari atau meniru ucapan/kata-kata yang didengarnya.
Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak
c.       Perkembangan Sosial
Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri  kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosioteoritis (mau memerhatikan kepentingan orang lain).
d.      Perkembangan emosi
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiassaan).
e.       Perkembangan Emosional
Anak mulai mengenal konsep moral pertama kali dari lingungan keluarga.
f.       Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pandangan dan paham keutuhan diperolehnya secara rasinola berdasarkan logika-logika yang berpedoman pada indicator alam semesta.
g.      Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik anak sudah terkoordinasi dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar