A.
SEISMONASTI DAN NIKTINASI
Putri malu atau dalam bahasa ilmiah Mimosa pudica
adalah merupakan tumbuhan asli Amerika yang telah tersebar ke seluruh penjuru
dunia. Bunganya cerah dan warnanya merah muda. Termasuk anggota suku
polong-polongan, berbunga sejak bulan Juni sampai Agustus. Tumbuhan ini
bereaksi terhadap sentuhan dan keadaan gelap dengan menguncupkan daunnya.
Tumbuhan ini mempunyai ke khasan tersendiri yakni daunnya menutup dengan
sendirinya saat disentuh dan membuka kembali setelah beberapa lama. Tanaman
berduri ini termasuk dalam klasifikasi tanaman berbiji tertutup (angios sperma)
dan terdapat pada kelompok tumbuhan berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan
berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi rata ini memiliki letak daun yang
behadapan serta termasuk dalam suku polong-polongan.
Tanaman yang berasal dari padang rumput Amerika
Selatan ini ketika di beri rangsang berupa sentuhan akan memperlihatkan dua
macam gerak nasti. Salah satunya disebut haptonasti, merupakan reaksi terhadap
sentuhan. Yang satunya disebut fotonasti, reaksi terhadap cahaya. Kedua reaksi
itu terjadi pembengkakan yang disebut bantal daun, pada pangkal tangkai dan
pada titik lekat daun-daun kecilnya. Pada sentuhan paling ringan pun,
pembengkakan itu mengosongkan air simpanannya sehingga daun atau tangkai
terkulai. Ketika putri malu di sentuh maka se-sel motornya yang berisi
cairan di bantal daun membocorkan air kedalam ruang antar sel. Hilangnya
tekanan air menyebabkan daun kecil menguncup dan terkulai layu. Semua ini hanya
terjadi beberapa detik saja. Namun, pulihnya tumbuhan itu ke keadaan aslinya
dapat memakan waktu lama. Tumbuhan putri malu begitu peka sehingga pernah
dianggap mempunyai susunan syaraf mirip binatang. Gerak ini disebut
seismonasti, yang walaupun dipengaruhi rangsang sentuhan (tigmonasti), sebagai
contoh, gerakan tigmonasti daun putri malu tidak peduli darimana arah datangnya
sentuhan. Tanaman ini juga menguncup saat matahari terbenam dan merekah kembali
setelah matahari terbit.
Ø
Seismonasti



Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak
menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami pengertian gerak
seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan dengan mengamati tanaman putri
malu (Mimosa pudica). Daun tanaman putri malu disentuh maka daun
tersebut akan menutup seperti layu. Sentuhan merupakan salah satu rangsang dari
luar terhadap gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat
sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda. Jika ujung daun
putri malu disentuh maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuhan.
Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah sentuhan berkurang,
sehingga tekanan turgornya mengecil. Akibatnya daun putri malu akan menutup dan
tampak seperti layu.
Jika dibiarkan beberapa saat daun akan membuka
kembali, karena air mengalir kembali ke daerah sentuhan. Lamanya waktu menutup
tergantung pada suhu dan keras halusnya getaran. Arah gerak menutupnya daun
putri malu adalah tetap, walaupun pusat rangsangnya diubah.
Pada
saat mereaksi sentuhan, daun putri malu menguncup akibat hilangnya turgor
karena air dalam sel-sel pulvinus keluar. Lalu ranting pun terkulai oleh karena
hilangnya turgor pada pangkalnya. Putri malu ini seakan-akan jatuh pingsan dan
daun-daunnya tergulung erat. Gerak buka-tutup terjadi karena perubahan
keseimbangan air (turgor) dalam sel-sel pulvinus. Sel-sel ini memiliki dinding
sel tipis dan terisi air dari pembuluh lembut jaringan pengangkut yang
berhubungan dengan sistem saluran pusat tumbuhan. Adanya rangsangan kecil
menghilangkan keseimbangan air di dalam sel-sel pulvinus pangkal daun karena
air dalam sel-sel tersebut mengalir ke luar. Sedangkan rangsangan yang lebih
kuat menimbulkan reaksi serupa di dalam sel-sel pulvinus pangkal ranting.
Akhirnya mungkin seluruh tubuh terpengaruh.
Di dalam sel tumbuhan terdapat suatu struktur yang
dapat mempertahankan turgor, struktur itu adalah vakuola. Vakuola mengeluarkan
proton (H+) yang dapat melemahkan dinding. Seiring dengan peristiwa ini vakuola
menyerap air dengan cepat lalu membengkak dan menekan cairan sel ke dinding sel
serta mengakibatkan tekanan turgor untuk meregangkan dinding sehingga berukuran
lebih besar. Bila tumbuhan kekurangan air karena menguap atau keluar dari sel
seperti yang terjadi pada sel-sel pulvinus putri malu yang terkena rangsangan,
maka turgor sel berkurang dan kekakuan tumbuhan pun berkurang, sehingga
daun-daun putri malu saling menutup. Jika turgor hilang sama sekali maka daun
dan batang akan menjadi semakin lemas dan putri malu pun terkulai. Ketika
pengaruh rangsangan telah dipindahkan menuju pulvinus pada pangkal tangkai
daun, air keluar dari sel-sel bagian bawah pulvinus yang berdinding tipis
menuju ruang antar sel. Karena sel-sel ini kehilangan turgornya sedangkan
sel-sel pada bagian atas pulvinus tetap membengkak, maka tangkai daun pun
terkulai. Pulvinus pada pangkal anak daun primer berperan sama seperti pulvinus
pada pangkal tangkai daun. Tetapi pulvinus pada pangkal anak daun sekunder
berperan dengan cara sebaliknya. Dengan kata lain, pada saat tumbuhan
terangsang, pulvinus pada pangkal tangkai daun dan pangkal tangkai anak daun
primer akan menyebabkan tangkai daun dan tangkai anak daun mengarah ke bawah.
Sedangkan pulvinus pada pangkal daun sekunder menyebabkan anak-anak daun
mengarah ke atas sehingga saling menutup.
Ø
Niktinasi atau gerak tidur


Gerak
menutupnya daun berbuah polongan (Leguminosae) karena pengaruh gelap atau
menjelang malam merupakan contoh gerak niktinasti. Seperti halnya pada gerak seismonasti,
gerakan juga disebabkan karena menurunnya tekanan turgor sel-sel pada daerah
persendian tangkai daun. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena
terjadinya perubahan susunan kimia pada sel-sel tersebut karena pengaruh
perubahan suhu, misalnya
gerak mengatupnya daun turi, daun asam, daun putri malu pada malam hari.
B.
Tabel Pengamatan
Tabel 1.6. Pengaruh
Sentuhan Daun Terhadap Lamanya Penutupan Daun
No
|
Jenis Rangsangan
Sentuhan
|
Reaksi Daun Putri
Malu
|
Lamanya Penutupan
Daun (detik)
|
||
1
|
Halus
|
Lamanya mengatup: 5 detik dan membuka: 429 detik
|
2
|
Agak Kasar
|
|
3
|
Kasar
|
Lamanya mengatup: 3
detik dan membuka: 359 detik
|
Tabel 1.7. Pengaruh
Sentuhan Daun Terhadap Jumlah Daun yang Menutup
No
|
Jenis Rangsangan
Sentuhan
|
Reaksi Daun Putri
Malu
|
|
Jumlah Daun yg
Menutup
|
Keterangan
|
||
1
|
Halus
|
Daun menutup
perlahan
|
Dari pangkal daun ke ujung, hanya anak daun di ujung
saja yang mengatup.
|
2
|
Agak Kasar
|
Seluruh daun menutup
|
|
3
|
Kasar
|
Seluruh daun dan tangkai menutup
|
Arah gerak daun
dengan sentuhan kasar pada ujung daun akan mengatup dari ujung hinga
pangkal daun dengan cepat, Sedangkan bila disentuh bagian tengah daun
akan bergerak-gerak ke arah atas daun, dari pangkal daun ke ujung daun
mengatup. Arah
gerak daun dengan sentuhan kasar pada pangkal daun memiliki arah garakan
menutup dari pangkal hingga ujung daun.
|
Tabel 1.8. Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Reaksi Daun
Tanaman Putri Malu (Gerak Niktinasti)
No
|
Perlakuan
|
Reaksi Daun Putri
Malu
|
|
Mula - Mula
|
30 Menit Kemudian
|
||
1
|
Disimpan di tempat
terang
|
Membuka
|
Tetap membuka
|
2
|
Ditutup dengan
penutup kedap cahaya
|
Membuka
|
Menutup
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar