A. Latar Belakang
Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali murid sekolah dasar. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar, bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan kepada murid berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di dalamnya tercantum beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan pokoknya adalah murid mampu dan terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di sekolah. Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam bab ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan pemakaian huruf miring pada bahasa tulis.
B. PEMAKAIAN HURUF
a.Huruf abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut.
b. Huruf vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a,e,i,o dan u
Keterangan :
Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.
Misalnya :
Anak-anak bermain di teras (teras)
Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia
Kami menonton film seri
Pertandingan itu berakhir seri
Di mana kecap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu
c. Huruf konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Keterangan :
- Huruf k melambangkan bunyi hamzah.
- Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar x).
d. Huruf diftong
Di dalam Bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,au,dan oi .
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.
Catatan :
Nama orang, badan hokum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus.
f. Huruf Kapital
- Huruf Kapital atau Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
- Dia membaca buku.
- Kita harus bekerja keras
- Apa maksudnya?
- Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
misalnya :
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
-”Kemarin engkau terlambat,” katanya
- Orang itu menasehati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama,kitab suci dan Tuhan.
Misalnya:
-Islam - Yang Mahakuasa
-Allah - Yang Maha Pengasih
-Quran
- Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama pada de,van,dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya :
- J.J de Hollander
-H. van der Giessen
-Vasco da Gama
- Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti
Misalnya :
- Abdul Rahman bin Zaini
- Ibrahim bin Adham
- Siti Fatimah binti Salim
- Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya :
- joule per Kelvin
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa dan bahasa.
Misalnya :
- bangsa Eksimo
- suku Sunda
- Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya :
- keinggris-inggrisan
- kejawa-jawaan
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari dan hari raya.
Misalnya :
- tahun Hijriah - bulan Maulid
-hari Lebaran - tarikh Masehi
- hari Jumat
g. Huruf Miring
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya :
- Saya belum pernah mambaca buku Negarakertagama karangan Prapanca
- Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa
Catatan :
Judul skripsi, tesis, atau disertai yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi dengan tanda petik.
- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
-Dia bukan menipu, melainkan ditipu
- Huruf pertama kata abjad adalah a
- Bab ini tidak membicarakan pemakaian huruf capital
- Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya :
- Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
- Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangosta
h. Huruf Tebal
- Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku,bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka , indeks, dan lampiran
Misalnya :
Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
Bab : BAB 1 PENDAHULUAN
Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
- Tujuan
C. PENULISAN SINGKATAN
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
- Singkatan nama orang , nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
- A.S Surajudin -Djaja Hs. -M.B.A. master or business administration
- Muh. Yamin - S.E sarjana ekonomi
2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
- DPR- Dewan Perwakilan Rakyat
- PT- Perseroan Terbatas
- Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Singkatan yang terdiri dari dua huruf diikuti tanda titik pada setiap hurufnya .
Contoh :
- dll. – dan lain-lain - Yth.- yang terhormat
- dsb.- dan sebagainya -a.n. atas nama (bukan a/n)
- Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
contohnya :
Cu (kuprum/timah)
Rp(rupiah)
TNT ( trinitroluen)
Cm (sentimeter)
D. AKRONIM
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.
- Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh :
ABRI- Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
IKIP- Institut Keguruan Ilmu Pendidikan
- Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital
Contoh :
Akabri- Akademi Angkatan bersenjata Republik Indonesia
Bappenas- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
- Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf , suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh :
pemilu- pemilihan umum
rapim-rapat pimpinan
- Syarat-syarat membentuk akronim :
1. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi suku kata yang lazim pada kata Indonesia
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
E. SARAN
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar